Sunday, January 12, 2014

Hujan Di Januari

Aku menanti hadirnya gerhana,
Dalam magisnya sang purnama..
Aku menunggu datangnya pelangi,
Membawa warna yang mengubah sepi..
Mengapa terdengar begitu sendu,
Riuh sepi yg bernyanyi dimalam ku..
Hingga mentari seakan terkurung,
Dalam langit yang berwajah murung..
Wahai kau sang penakluk hati..
Kenapa hadir rasa rindu yg menyakiti..
Yang menghiris nyilu di dinding hati,
Hingga aku tertunduk dalam sendu tanpamu..
Bangunkan aku agar berdiri kembali..
Walau dalam semu wujud mu di mata ku..
Wahai sang penakluk hati..
Aku akan tetap menantimu disini..
Dalam gerhana dan pelangi Di januari..

:anggara wijaya, 12-01-2014

Friday, January 3, 2014

GADIS MANIS DALAM GERIMIS...

Gadis manis dalam gerimis..
Menari dalam hujan yg menangis..
Hujan itu..segala sepi,resah dan duka ku..
Namun hujan..dawai ceria dan bahagia mu..
Gadis manis dalam gerimis..
Kau yg menari dalam hangatnya hujan..
Dan aku yg beku dalam dingin yg di turunkan..
Tawa mu dan duka ku tak mungkin bersama..
Gadis manis dalam gerimis..
Dapatkah kupinjam ceria mu..
Atau ajari aku nyanyikan nada bahagia itu..
Agar Kau dan aku tak berbeda dalam hujan yg sama..
:anggara wijaya

LESTARI

Aku tak tau kapan hati ku tersentak dan mulai memikirkanmu..
Adakah sejuta jawab lebur dalam butir hujan..
Atau kah sebutir tanya beku terselubung embun..
Mampukah kau beri jawabnya..
Atau kau sampaikan pada angin yg berhembus..
Secubit jawab dari tanya hati ku..
Kenapa aku selalu memikirkan mu..
Kenapa kau membayangi ku..
Dan kenapa hanya kamu dan kamu di setiap detik ku..
Kenapa resah bertamu di sepi ku..!
Kenapa gelisah mengusik pikir ku..
Aku tak tau apakah ini rindu..?
Dan aku tak tau atas apa rasa yg ada pada ku..
Apakah ini cinta..? OoHhh.. sungguh aku tak tau jawabnya..!
Yang ku tau kini hanya kamu, kamu dan akan selalu kamu..
Karna tak ada jeda waktu sedetik pun tampa aku memikirkan mu..
Karna kau kini ratu penguasa hati..
: anggara wijaya

UTUSAN SEBINGKAI RINDU

Bila mana tidur mu tak mau terlelap..
Di saat rindu datang mendekap..
Lafaskan gema kerinduan itu..jauh..jauh di ujung sana..
Di ujung pantulan gema-gema suara..
Titipkanlah titah mu pada angin yang berhembus..
Atau sampaikan sebuah pesan pada dingin yang menusuk..
Utusan rindu laksamana penyampai pesan ku..pesan mu..
Utusan yang mendekap hangat pada dingin mu ..
Menjeput hayal mu menuju singgasana rindu..
Menghadirkan bayang ku, tuk menghapus bosan mu..
Mengurung jenuh yang mengaduh ceria..
Menghapus tangis, mengusap lembut saat sepi..
Yang akan memeluk mu saat kau pejamkan mata..
Erat kian erat, biar hangat jiwa yang beku..
Menjaga hingga lelapnya tidur menuju mimpi mu..
Dan agar kau tak pernah merasa jauh dari ku..
Utusan rindu kau dan aku..
: anggara wijaya

Bunga Yang Terlarang

Di saat bunga bermekaran..
Kau datang membawa harapan..
Di saat gerhana menutup purnama..
Kau telah mengisi hati sekian lama..
Aku memayungi mu di saat kemarau..
Melepas segala gerah yg mengundang dahaga..
Aku yg memeluk mu dengan kehangatan..
Di saat butir salju membeku kedinginan..
Aku yg menjaga mu dengan cinta dan pengorbanan..
Seiring ranting dan daun yg berguguran..
Petir bergemuruh menggepar memekakkan.
Aku pejamkan mata dan menutup telinga..
Di saat semua telah mulai mereda..
Kau hilang dalam pandangan mata..
Tampa kata..seolah aku tak berharga..
Aku yg telah mencintai bunga yg terlarang..
Semua pengorbanan gugur sia - sia..
Malah racunnya melumpuhkan ku..
Tak menghiraukan sejarah yg pernah tumbuh..
Kau bunga larangan yg menyakitkan..
:anggara wijaya

Cinta, Kau Mengagetkan Ku..!

Terbangun di malam yang masih dini ...
Dan kini Cinta mengagetkan ku lagi ... !
Seiring dingin yang menyelimuti mimpi ku ...
Kenapa Hayal tak juga lepas memikirkan mu ...
Seribu resah bertamu di kamar ku ...
Mengusik ingatan tuk selalu memikirkan mu ...
Kau baru saja singgah di mimpi ku ...
Dan sekarang kau bertamu lagi di pikiran ku ...
Kau mengagetkan ku lagi ... ! Dalam cinta yang menghantui ku ...
Begitu resah rasa ini jika kau tak menemani ku ...
Pinta ku, dapatkah kau selalu di sisi ku ...
Agar cinta tak selalu mengagetkan ku ...
:anggara wijaya

SABDA SEGEPAL LUKA

Aku berbicara dalam sabda doa..
Tentang segepal hati yang terluka..
Tentang ia yg meninggalkan aku,
Setangkas cahaya yang berpacu..
Namun kenapa aku tak bisa..
Tak bisa, untuk melupakan semua secepat itu..
Aku yang berbicara dalam sabda doa..
Tentang ia yang bisa tertawa bahagia di sana..
Di sana.., memulai kehidupan baru.. tampa aku...
Namun kenapa aku masih terpuruk haru di sini..
Di sini.., meramu hati agar tak mati...
Aku yg berbicara dalam sabda doa..
 :Anggara Wijaya  

NUANSA RINDU

Aku terpesona dalam nuansa senja..
Di saat mentarikan kembali ke peraduan nya..
Saat dimana jumpa pertama dengan mu..
Aku terpesona dalam keanggunan mu yang buat ku terperanga..
Aku terpukau dalam senyummu yang memukau..
Dan kini masih di saat senja..
Bagai di ombak yang di terpa badai..
Sampan kan oleng, nakodanya bingung..
Aku tak tau apa yang harus ku perbuat..
Rindu itu hadirkan resah, Rindu itu gelisah..
Dan rindu itu buat ku gundah..
Sedangkan hadirmu tak di sisi ku..
Bagai berjarak ribuan waktu..
Dan di antara ribuan musim dan iklim..
Tak kan mampu hadir kau dalam seketika..
Aku terdiam dalam tanya..
Adakah kau alami rasa yang serupa..!
Adakah rindu yang kau rasa..!
Atau Cuma aku saja..!
Bagai pungguk rindui purnama..
Terlalu jauh dari panca indra..
Tak kan mampu menggapai menyapanya..
: anggara wijaya

Ku Lupakan, Namun Samar

Saat aku mencari keikhlasan ...
Berharap kenangan bisa terlupakan ...
Namun sejauh ku renangi lautan ...
Tepian masih terlintas walaupun samar ...
Kemana lagi ku berlari ...
Dari kenangan yg menghantui .. !
Bagai mana lagi ku bertahan ...
Dari ingatan yg tak terlupakan .. !
Aku ikhlaskan segala janji .. ,
Berharap kenangan tak pernah kembali ...
Aku lepas sejarah pergi.. ,
Moga ingatan, hilang dari segala memori ...
:Anggara Wijaya

Mawar Berduri

Angin menghembus udara yg panas..
Mengundang dahaga kegerahan..
Terik mengusik lantai-lantai jalanan..
Aku tak bisa berjalan pijaki tikar bumi..
Aku bertahan di payung pohon yg rindang..
Setangkai mawar tumbuh liar..
Aku coba sentuh dengan perasaan dan kelembutan..
Namun duri-duri yg tajam melukai ku..
Pesona itu menusuk sakit..
Ada kumbang datang, hinggap lalu pergi..
Bunga yg melukai ku terkulai menangis sedu..
Apa gerangan yg mengusik mu..
Mekar mu semakin melayu..
Semerbak mu hilang berlalu..
Apa karna aku yg mencoba mendekati mu..
Atau oleh kumbang yg lalu meninggalkan mu..
:anggara wijaya

PENAWAR RINDU

Bayang ini datang mengusik..
Suara itu terus membisik..
Ku pejamkan mata mencoba tuk terlelap..
Malah suara kian mengaduh..
Getar rindu mengoncangkan hati ku..
Lembut dan perlahan namun menusuk..
Bilah-bilah kegundahan menyayat ku..
Belati keresahan menggores sepi ku..
Aku kian tertatih dalam rindu ini..
Dengarkan lah gema suara ku..
Dari pekik dan jerit rindu yang merajam ku..
Racik kanlah obat akan resah ku..
Atau sekedar Penawar buat kegelisahan ku..
Karna hanya Ramuan mu yang hentikan rindu ku..
:anggara wijaya

Aku Benci Hujan

Di saat hujan..!Aku terdiam dalam keputus asaan..
Semua cerita dan cinta, hanyut lalu pergi..
Aku sendiri di sini.,
Dalam rintik-rintik hujan yg tak kunjung juga berhenti..
Aku benci hujan.. Aku menjerit sakit kala hujan..
Aku merintih hebat di saat hujan..
Dan aku menangis keras di dalam hujan..
Aku masih terbiar sendiri..
Tak ada yg mendengar gema suara..
Tak ada yg membendung tangis kekecewaan ku..
Dan tak ada yg melerai jerit tangis,sakit seribu luka ku..
Dan aku terbiar sendiri..di sini..
Yg kini membuat ku membenci hujan ini..
:anggara wijaya  

BUNGA KENANGA

Aku menyendiri di tepian danau malam ini..
Ku lihat setangkai kembang di bebatuan..
Bunga kenanga di bawah sang purnama..
Rebah bagai berkaca dalam telaga..
Hembusan dingin menyusup di sela dedaunan..
Berkejaran dengan sepi yg menghantui..
Sama seperti aku yg sendiri di sini..
Pergi dari hiruk pikuk yg menjalar..
Menyendiri dari bingar keramaian..
Menenangkan rasa yg bergejolak..
Meredam asa yg kian bergelora..
Aku ingin menikmati malam ini..
Merasakan sunyi,sepi,di sini..
Mendengar keindahan alam yg bernyanyi..
Menikmati keindahan hingga pagi..
Sendiri..Di sini ..!
Bersama setangkai kenanga yg tegak di sisi..
:anggara wijaya

Cinta Sepatah Kata

Maafkan daku kasih..
Bukan niat nak menyakiti..
Namun semua yang terjadi..
Mungkin dah suratan ilahi...
Rindu yang belum sempat berlabuh...
Cinta yang tak sempat ku sentuh...
Ku sangka cinta baru bermula...
Namun ternyata dah di penghujungnya..
Walau cinta hanya sepatah kata..
Namun rasa ini tak kan berubah selamanya..
Biarlah rindu berlayar menjauh..
Dan biarkan cinta hanya menyentuh bayang tubuh...
Mungkin di suatu saat nanti, Cinta yang sepatah kata..
Kan berubah menjadi kalimat yang sempurna...
:anggara wijaya

Hilang Di Saat Terbangun

Ku terlepas dari belenggu yg mengunci ..
Di saat ku buka mata, kau tak lagi di sisi ..
Ku coba tuk berfikir moga kau baik2 saja..
Namun hancur oleh bayang-banyangan mata ..
Saat ku menyadari kita tak lagi bersama..
Kau yg membuat ku begitu hidup..
Kau yg memberikan sgala yg terbaik buat ku..
Memberikan cinta dan fantasi baru dalam hidup ku..
Kini walupun ku bisa melihat mu..
Mendengar senyum dan tawa mu..
Namun kita tak kan bisa bersama..
Kau tak kan bisa ku miliki...
Cinta yg terhendi oleh sbuah mimpi..
Dan hancur di saat ku terbangun..
:anggara wijaya

Penyesalan Ku

Ketika senja merah merona..
Surya pun redup tinggalkan warna..
Sekilas dalam hati ku bertanya..
Kenapa ku undang dusta antara kita..
Penyesalan selalu terlintas di benak ku..
Rasa bersalah selalu menghantui ku..
Aku tak ingin sisakan luka..
Aku tak mau beri pilu yg menyakitkan mu..
Dan kini andai kau tau..!
Betapa hebatnya penyesalan ku..
Ingin ku membaluti luka mu..
Ingin ku tebus semua kekilafan ku..
Kini Seribu tanya menghantui ..
Pantaskah..? layak kah..?
Aku yg pernah menyakiti..
Aku yg pernah melukai..
Aku..aku...aku... dan aku...
Yg kini terbelenggu dalam penyesalan ku..
: anggara wijaya

Tak Berarti

Mentari yg menerangi..
Senja datang ia pun pergi..
Hujan yg hiasi hari..
Redup seiring warna pelangi..
Di sudut kamar di diding hati..
Ku berpikir mencoba untuk mengerti..
Segenap rasa cinta yg ku miliki..
Sampai mana akan ku bawa pergi..
Tersisih di ramainya hati..
Saat kau tinggalkan ku pergi..
Untuk apa rindu-rindu yg berlabuh..
Untuk apa cinta di biarkan bergelora..
Saat cinta ku yakini pasti..
Kau usir tampa basa basi..
Mencintai sepenuh hati..
Lalu di ujung kau tinggal pergi..
:anggara wijaya  

Lelah

Ku coba turuti setiap kehendak mu..
Dan kupahami setiap keinginanmu..
Untuk apa lagi rindu yg menempati hati..
Jika ketulusan yg ku beri tak kau hargai..
Kau hempaskan semua dalam kekecewaan..
Kau gantung tinggi di sebuah harapan..
Terhempas dan kau kubur dalam kehinaan..
Haruskah kau tarik ulur hati ku..
Dan kau permainkan semau mu..
Aku tlah terkulai lemas..,
Masih haruskah di beri sayatan..
Aku semakin tak berdaya..,
Masihkah harus lagi kau siksa..
Aku terlalu lelah, aku semakin letih..
Dan aku tak mampu trus bertahan dalam luka ini..
:anggara wijaya  

Serpihan Yg Membenci

Tawamu terlintas di mata ku..
Sekilas bayangan semu..
Berjalan mengitari pikiran ku..
Melukis semua yg bertajuk dirimu..
Hingga tawa perlahan pudar..
Di dalam senyum terbias paksaan..
Kau pergi meninggalkan ku dalam perih..
Diam membisu tampa sepatah kata..
Bayang mu semakin jauh..
Hingga tak dapat ku sentuh..
Aku yg mencoba menunggu..
Janji mu yg kian semu..
Masih ku rasakan sakit itu..
Perihnya yg menyilu..
Ku coba tuk lupakan semua..
Semua cerita canda dan tawa..
Namun Hingga kini masih ku miliki..
Serpihan hati yg membenci..
:anggara wijaya

Reruntuhan Perasaan

Aku yg sebelumnya sempat terjatuh..
Terpuruk kedasar keputus asaan..
Aku yg sebelumnya pernah terhempas jauh..
Jauh terdampar kepulau ketakberdayaan..
Aku yg mencoba menyusun seserpihan hati..
Mengumpulkan puing demi puing yg berserakan..
Aku yg tertatih-tatih tuk mencoba bangkit..
Aku yg mencoba bertahan dalam kesakitan..
Berapa banyak air mata lagi yg mampu ku tahan..
Berapa banyak luka lagi yg harus ku rasakan..
Dan berapa lama lagi ku harus bertahan...
:anggara wijaya

Bangkitlah Lagi

Harap ku kan terbit purnama..
Namun kini malah gelapnya gerhana..
Pinta ku sejuk embun yg menyapa..
Malah deras hujan yg menerpa..
Aku terjatuh begitu dalam..
Dan terhimpit kekecewaan yg menenggelamkan..
Aku coba tuk bangkitkan cinta ini dari kematian..
Melepaskan dari kepiluan yg merajam..
Biarpun tertatih, namun ku coba tuk menyusun langkah..
Walau dibayangi perih, sakit,dan luka..
Rindu yg hilang tak ku tau dimana rimbanya..
Cinta yg terdampar,tak ku tau dimana pulau dan daratannya..
 Aku masih tak percaya semua yg kurasa..
Seakan semua seperti mimpi buruk yang nyata..
Namun aku harus tetap bangkit dari keterpurukan dan luka..
:anggara wijaya

Berserakan

Lukisan sepi terpajang di tepi..
Terbentang tikar-tikar jerami usang..
Terlukis dinding-dinding buluh nan rapuh..
Laba-laba menyulam sarang di pojok ruang..
 Lalu basah dalam hujan yg berjatuhan..
Semua bercampur dalam warna yg berserakan..
Panorama bergambar abstrak yg kaku..
Aku berlari menuju pelangi mencari warna..
Aku mendaki awan mencari cahaya..
Seiring Kertas yg buram..,lembap dan merapuh..
Aku ingin warna itu kembali..
Apa aku harus menghapus dan melukis lagi..
Atau menyusun warna agar serasi..
:anggara wijaya

HILANG

Di sini..di kamar yang kecil ini..
Aku menyendiri...sepi....sunyi..
Di sini..di suatu tempat di ulu hati..
Ada sakit, percikan luka, dan sayatan duka..
Sendi-sendi seakan jatuh.. lalu runtuh...
Aku tak mampu untuk tegak..
Aku tak sanggub untuk berdiri..
Di sini..di dekat relung hati..
Ada yang pergi meninggalkan ku sendiri..
Aku masih tak menyangka..
Dan aku masih tak percaya..
Suasana yang baik-baik saja..
Namun kandas oleh dusta..
Ia yang bersama ku..ia yang menemaniku..
Kenapa pergi meninggalkan ku..
Kenapa dah berlabuh ke cinta yang baru..
Aku berharap semua sebatas hayalan semu..
Namun semua harapan kembali ke muara..
Namun semua dugaan hilang dalam kabut..
Bahwa kau telah pergi dan meninggalkan ku..
Jauh..jauh..bahkan dah terlalu jauh..
Dan tak akan mungkin pernah lagi ku sentuh..
:anggara wijaya

DI PERSIMPANGAN RINDU

Aku tersentak dari lamunan..
Tergeser dan jatuh dalam bias rona wajah mu..
Aku tersentak dari bayangan semu..
Tersadar dari hayal akan diri mu..
 lentera cahaya yang terangi jiwa..
Sinar yg menerangi Qalbu ku..
Tersisih dan menepi ke jejak kaki mimpi..
Kapan kan tiba masa bahagia..
Kau dan aku tak berbatasan..
Seorah berapa di persimpangan..
Rindu ini tak pernah sampai tujuan..
Tuk tiba di wilayah bahagia..
Bukanya menunggu di persimpangan rindu..
:anggara wijaya

DALAM CEMBURU AKU RINDU

Sepercik cemas ku yg mendalam..
Terselip kerinduan yang terpendam..
Gelisah menanti kedatanganmu..
Resah menunggu hadir mu..
Bungkusan bayang terbingkai kenangan..
Menyentuh hati ku dengan kepiluan..
Mengharap senyum mu meredam cemburu..
Mendamba pelukmu tenangkan gundah ku..
Waktu berlalu hampa tampa mu..
Aku rindu hadir mu di sisi ku..
Di sini di suatu tempat ku menanti..
Adakah kan datang suatu masa untuk kita kembali bersua…
:anggara wijaya

RINDU DI TAWAN BULAN

Andai sang waktu dapat kembali..
Saat cinta terombang ambing di tinggal pergi..
Patah harapan,pupus sudah kenangan..
Saat jarak dan cinta di kejauhan..
Walau cinta telah putus dan pergi..
Di sanubari,tak jera cintai mu lagi..
Aku tau di hatimu.. Bukan hanya ada aku..
Aku tak bisa salahkan hatimu..
Karna aku yang tak bisa pahami dirimu..
Namun tetap ku rasakan luka di hatiku..
Saat cinta tiada lagi menemani..
Dengan pisau yang kau selipkan..
Di balik kepakan sayap indah mu..
Menusuk langsung kerelung hatiku..
Tertumpah pedih mengalir pilu..
Hingga tak tertahan lagi oleh ku..
Kekecewaan tak terpendam lagi olehku..
Moga semua akan terlarut.. Seiring zaman..
:anggara wijaya

RINDU SEKILAS LALU

Seketika ku rasakan..
Angin yang bertiup kencang..
Melambailah dahan.. Bungapun girang..
Hingga ku teringat kala itu.. Hujan basahi rambutmu..
Kau peluk tubuhku.. Kala berpisahnya kau dan aku..
Gemetar hatiku.. Runtuhkan bendungan air mata..
Saat tangismu bersandar dipundak ku..
Hujanpun telah bercampur air mata..
 Tangis sendu bercampur haru..
Terlantun terus di telinga ku..
Seolah retak hati ku.. Di getar rasa haru..
Kala mengiringi kepergian mu..
Oleh karena suasana dan waktu..
Harus terpisah kau dan aku..
Biarlah hanya cinta dalam rindu..
Karna cinta kau dan aku..
Tiada restu,dan jarak yg beribu....
 :anggara wijaya

GEMERSIK RINDU

Kenalilah musim hujan yang basah ..
Dan kemarau yang meranggaskan daun-daun kering..
Kenalilah gelisah angin di antara buluh-buluh bambu yang meliuk-liuk ..
Yang bergemerisik di antara sunyi..
Karena ada bisikan tentang gelisahku..
Ketika senja turun di bukit-bukit tak berpenghuni..
Ada rona yang dilukiskan pada latar langitnya..
Merah membara dan kadang-kadang lembayung..
Kenalilah warnanya yang disapukan dari rinduku ..
Malam-malamku adalah catatan tentang cinta..
Dinginnya menghangatkan dan memberi aroma rasa..
Aku jejaki purnama yang tenggelam di antara awan..
 Dan aku ingin terbenam bersama cinta yang kau bawakan..
 :anggara wijaya

SANG SURYA DAN PURNAMA

Embun turun selimuti rerumputan..
Turun anggun bak putri dari kayangan..
Bunga mana yang tak kegirangan...
Di balut kesejukan dari kelembutan...
Sang surya merah di kehangatan..
Jauh terbuang merindukan purnama..
Terus mencoba tuk bertemu di tiap putaran waktu..
Tapi bumi terbentang tak secabit kertas usang..
Membatas cinta bermenara gulita..
Tiap malam terang nya tak bisa memberi cahaya..
Hanya sekedar pantulan bayangan rindu saja..
Yang bisa terpancar biar kau bisa terang di kegelapan..
Bintang terbentang membentuk galaksi memikat hati mu...
Hingga pungguk tak sadar termenung merindukan mu..
Aku akan berdiri teguh,tunduk memikul rindu...
Biarkan takdir kelak yg menjawab..
Hanya setia..ku tahtakan dalam cinta..
Keteguhan ku bingkai mengikat api cemburu yg membara..
Api cinta yg berkobar hingga membakar segala rasa..
Aku yg merindui mu gema mentari pada purnama..
: anggara wijaya

KU SIMPAN SEGALA RASA

Ku bawakan setangkai kembang..
Bunga mawar yg membalut resah..
Bukan hatiku yang tak mau memberi..
Namun ku takut jika kan dikoyak-koyak sepi..
Aku meragu dalam rasa yang menggebu..
Takut jika yg kau tebarkan kelopak kecewa..
Aku tak kan mampu berkata sepatah kata..
Takut Tak ada lagi rindu hampir-menghampiri..
 Takut..aku takut.. takut jika diri mu pergi..
Biarlah semua tersimpan..
Hingga kelak ada tekat yang membulatkan..
:anggara wijaya

SUNYI

Di sini.. sepi.. sunyi.. sendiri..
Mencari makna kesedihan yg ku rasakan..
Diselimuti awan gelap yang menutup mata hati..
Semua hilang dalam pekat yg menutupi..
Hingga tak dapat kuraih diri yang menempati hati..
Air mata diujung mata.. Haruskah terus terbiar deras..
Aku tak mampu mencari cara melumpuhkannya..
Membendung segenap rasa.. Sudah hentikanlah..
Aku benci jika harus sepi,sunyi,sendiri..
Aku ingin ramai..ramai yg akan mengusir kesendirian..
Ramai yang menghadirkan mu dalam sepi yg mengganggu..
:anggara wijaya

DI TEPI HATI KUMENANTI

Tersinari tirai merahnya senja..
Yang tersenyum seiring lembayung..
Mengusir segala gundah dan lara..
Melukis pelangi mewarnai langit hati..
Di tepian jiwa kumenunggu sosokmu tiba..
Di tepi relung hati ku menanti kau kembali..
Berharap membawa cinta dan rindu yg ku puja..
Ku menunggu.. Tak tampak bayang mu, apa lagi raga yg ku rindu..
Aku bertahan untuk menunggu.. Gerimis menghiris haru..
Menyelup rasa kecewa di benak ku..
Bergulung-gulung amarah yg terpercik..
Menghantam aku yg terpaku menunggu..
Semua rasa perlahan memudar..
Hilang tertiup angin kesedihan..
Malah keresahan kian berkobar..
Membakar semangat ku yg menunggu..
:anggara wijaya

TERIMA KASIH

Di keheningan malam ini aku tak dapat tidur..
Cinta mengagetkan ku lagi…
Mengalunkan melody yang mengisi kekosongan malam…
Mengucapkan salam cinta pada malam ini…
Kan kuingat selalu setiap yang ada pada dirimu..
Sebab walau kau tak tahu, aku selalu merindukanmu..
Didalam hati ini ada nama mu..
Kau yg mengempurnakan hari-hari ku..
Yang mengundang bahagia di sisi ku..
Terima kasih atas segala yang kau beri buatku…
Dan terima kasih karna kau telah selalu ada untuk ku..
Tetap di sini..di sini saat sedih ku..saat gundah ku..
Saat lemah ku..dimana tangis dan tawa ku..
Terima kasih buat cinta yg mengisi hari..
:anggara wijaya

CINTA UNTUK MU

Cinta ini tercipta hanya untukmu..
Dari segenap ketulusan didalam hatiku..
Cinta ini telah memilihmu untuk ku..
Mengarungi hari selalu di sisi..
Semoga kau kan mengerti..
Bahwa cinta ini suci tak terbagi..
Dan hanya kau yang ada dihatiku..
Semua tentang mu di hari-hari ku..
Mengalir dalam darah dinadi..
Kau kan selalu dihatiku..
Hingga batas akhir nafas dihidupku..
Cinta ku hanya untuk mu..
 :anggara wijaya

PENANTIAN CINTA

Dibawah sinar sang purnama..
Saat tikar kejora telah terhampar..
ku artikan segala rasa yang ada..
Ku pecahkan teka teki resah yg melanda..
Ku sadari telah tumbuh cinta di hati ku..
Cinta yg mengisi hari dengan bayang mu..
Memenuhi pikiran tentang diri mu..
Tapi… ku sadari ada cinta di hati mu dan itu bukan untuk ku..
Namun biarlah ku simpan..
Kata cinta yang tak terucap..
Biarlah ku genggam..
Rasa cinta yang semakin mendalam..
Ku simpan rapi hingga suatu masa nanti..
:anggara wijaya

JANJI

Ku persembahkan untukmu segala cinta..
Semua rindu yg bermuara pada mu..
Mulai kini dan selamanya hanya untuk mu..
Untuk mu cinta yg menjalar di hati ku..
Untuk mu rindu yg memenuhi waktu ku..
Dan jangan pernah ragukan kesetiaan ku..
Langit dan bumi pun tahu cinta ku hanya kamu..
Dan angin pun tau bahwa hanya diri mu di hati ku..
Ku ingin kau mengerti bahwa Cinta ini tak kan terbagi..
Hanya kau..pemilik segala rasa ini..
:anggara wijaya

SETIA MENANTI MU

Seiring waktu yang terus berlalu..
Seiring hari yang silih berganti..
Ku akan tetap setia menunggu..
Menanti hingga waktu bawa kau kembali..
Disini sampai akhir nanti..
Aku tetap berdiri tegak menanti..
Walau seumur surga dan bumi..
Ku akan tetap setia..
Takkan ku ingkari untuk selamanya..
:anggara wijaya

BIDADARI IMPIAN

Aku mengharap bidadari jatuh di kamar ku..
Menemani aku yg terbiar sendiri disini..
Namun itu hanya sebatas impian..
Bidadari dari kayangan..
Dan semua cuma halusinasi semata..
Tak mungkin menjadi nyata..
Bulan yg terang di atas sana..
Ada kah kau bertemu dengan nya..
Atau setidaknya bantu aku..
Memantau dimana ia berada..
Atau sampaiklan pesan ku yg merindu..
Dara impian lambang kesempurnaan..
Agar semua percaya pada ku..
Ku harap engkau benar ada..
Agar aku tak putus asa..
Moga kau bukan hanya ilusi semata..
Bidadari yg ku nanti, ku puja..
Yang menjelma dalam wujud seorang hamba..
:anggara wijaya

KENANGAN MU

Ku termenung.. Memandang sejauh pandangan..
Waktu telah mengikat semuanya..
Tak bisa ku ulur begitu saja..
Semua menjauh meninggalkan ku..
Cahaya mentari telah redup..
Pantulkan sinar pada purnama..
Cinta telah terkubur jauh dihati..
Tak ada cinta lagi antara kita..
Ku gambarkan patahan hati dipasir..
Dengan bilah luka di tangan..
Agar aku bisa terlepas dari beban rasa ini..
Dari kenangan-kenangan yg menghantui..
Walaupun semua terasa sangat pedih..
Ku ingin semua kenangan tentang mu pergi..
Seiring ombak yg menyapu lukisan pasir ku..
:anggara wijaya

RESAH KU

Terpanggul gitar tak bernada..
Memetik dawai tak bersuara..
Dalam pikiran pun bertanya..
Ada apa..kenapa dan mengapa..
Sempat terpecik ragu..
Sempat pula nyala amarah tak menentu..
Untung hati tak ikut rapuh..
Tetap tenang di terpa angin kencang..
Karna cinta kokoh berdiri di persada hati..
Rasa ku yang ada padamu..
Tiap waktu tak menentu...
Cemburu membayangi keresahan yg menghantui,
Gelisah menjalar menumpuk gundah di hati..
Namun semua datang dan pergi..
Berlalu secepat kuda pacu..
:anggara wijaya  

MASA BERSAMA MU

Ada satu nama dalam hati ini..
Yang pernah bawaku damai bersamanya..
Oleh masa dan suasana yg tak di inginkan..
Pada akhirnya semua harus terpisah juga..
Walau waktu tlah berlalu pergi..
Meninggal kan jejakmu di hati..
Andai sedetik waktu terulang..
Ku ingin ada saat kau di sini..
Di saat tawamu ceriai hati..
Saat senyummu bermekaran..
Namun apa daya...!
Semua hanya terus maju..berlalu..
Walau sedetik tak bisa menunggu..
Apa lagi tuk mengulang waktu..
:anggara wijaya

TETAPLAH ADA UNTUK KU

Ku lihat jauh tinggi di sana..
Tangan tak kan sanggup menggapai..
Pesona indah mengundang hamparan bintang..
Keharuman membawa kabut menyelimuti..
Ingin ku sentuh bayang mu,memeluk tubuh mu..
Ku gapai jiwa dan hati mu..
Wajah mu yg hadir di setiap lamunan ku..
Memberi rasa rindu yg tak sanggup ku bendung..
Walau tangan tak pernah sampai..
Untuk raih mimpi yg tak berujung..
Namun ku damai dalam kesejukan yg kau beri..
Dalam ruang hati yg ku tempati..
Walau malam tak pernah sama..
Purnama tak kan selalu bercahaya..
Bintang tak kan slalu berpijar..
Tetaplah ada cinta untuk ku..
Walau harus berbatas rindu..
:anggara wijaya

CINTA

Cinta itu lembut lagi menenangkan..
Namun terkadang bingar menyeramkan..
Cinta itu memahami dan mengerti..
Namun terkadang ego dan menyakiti..
Ada resah yg menghantuinya..
Ada rindu yg selalu membayangi..
Seolah dingin hendak terlelap di hati..
Namun ada panas yg membakar tikar..
Merambat kian menjalar..
Cinta datang memawa kebahagiaan..
Pergi dengan seribu alasan menyakitkan..
Lalu hilang hanya berjejak kekecewaan..
Mengurung diri dalam rasa yg menyakiti..
Tak ada lagi senyum yg menghiasi..
Hanya secubit cinta yg menutup kisah..
Berakhir dalam waktu yg tak pernah di nanti..
Terulang dan terulang lagi..
Dalam cinta yg tak pasti..
:anggara wijaya

FEBRUARI

Saat senja di bulan februari..
Salju turun lembut di hati, hangat rindu kurasakan..
Bertahun tahun telah bersama dalam cinta..
Aku menata kata dengan dada sesak pada jantung yg berbuih..
Kusuratkan cinta yang membadai pada pagi yg dini..
Membaca senja dan menuliskan kerinduan..
Berkabung kabung kabut rindu dilautan..
Namun sebelum februari yg di nanti..
Saat dimana semua hilang dan pergi..
Kapal yg tak lagi berlabuh..
Yg menginggalkan ku di pulau duka..
Aku terus mengenang ketakutanku pada cinta..
Aku yang terkurung dalam sebuah perjalanan..
Februari dimana kenangan itu menyakitkan..
:anggara wijaya

AKU

Aku ingin pergi ke pantai..
Menari bersama buih-buih ombak..
Di sini terlalu menakutkan..
Luka-luka berserakan..
Perih berceceran.. Aku ingin ketenangan..
Aku lelah.. tertahan di keputus asaan..
Aku letih..berjalan dalam rintih perih..
Kenapa tak kau rantai saja.. Biar di rajam sekalian..
Atau kau tebas saja tampa belas kasian..
Aku ingin ketenangan..
Apa kah aku harus pergi ke negeri antah berantah..
Atau berlari sejauh-jauh langkah...
:anggara wijaya

AYAH DAN BUNDA

Ayah , ibu... Engkau tak pernah berhenti menyayangi ku..
Di saat semua membenci ku..
Engkau tak pernah jenuh menemani ku..
Di saat semua pergi meninggalkan ku..
Ayah.. Aku mengerti tujuan hidup dari kasih sayang mu..
Aku belajar kerja keras dari usaha mu..
Aku belajar bijak dari sikap mu..
Dan aku mengerti akan mimpi dari motifasi mu..
Ibu.. Aku tau pengorbanan mu tak kan pernah terganti..
Aku belajar banyak hal bersama mu..
Ketulusan,pengorbanan,kesabaran,dan segalahal yg ku perlukan..
Tak kan mampu ku urai semuanya kasih sayang mu yg tiada tara..
Aku belajar hidup dari mu ayah dan ibu..
: anggara wijaya